
Sejarah Program Studi
Film dan Televisi
Keberadaan Program Studi Film dan Televisi (FTV) di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bermula seiring dengan pendirian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UPI pada tanggal 20 Oktober 1954. Pada awalnya, studi perfilman dan penyiaran tergabung dalam Jurusan Pendidikan Seni dan Drama, yang sejak tahun 1985 hingga 1995 menyelenggarakan mata kuliah dasar perfilman dan produksi televisi sebagai bagian dari upaya memperkenalkan media audio–visual dalam proses belajar mengajar.
Pada tahun 1995, seiring berkembangnya industri televisi nasional dan kebutuhan kompetensi pendidik media, UPI mendirikan Program Studi Film dan Televisi sebagai bagian dari Jurusan Ilmu Komunikasi FKIP. Secara institusi, nama resmi pada masa itu adalah “Program Studi Pendidikan Perfilman dan Penyiaran,” dengan kurikulum berbasis proyek—diampu oleh para praktisi dan akademisi, antara lain Prof. Dr. Rudi Setiawan, M.Sn., Dr. Ratna Wijayanti, M.IKom., dan Ahmad Fauzi, S.Sn.
Menanggapi globalisasi media dan pesatnya inovasi teknologi digital, pada tahun 2002 program studi melakukan revisi kurikulum secara menyeluruh, membuka jenjang Sarjana (S1) dengan sistem peminatan keahlian: Produksi Film, Produksi Televisi, dan Teknologi Pasca Produksi. Dengan kurikulum fleksibel ini, mahasiswa diberi kebebasan memilih mata kuliah lintas bidang—seperti jurnalistik multimedia, animasi, dan manajemen media—untuk menciptakan lulusan yang adaptif dan berdaya saing tinggi di industri kreatif.
Memasuki era otonomi kampus pada tahun 2009, UPI bertransformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Pada tahun yang sama, Program Studi Pendidikan Perfilman dan Penyiaran resmi berganti nama menjadi Departemen Film dan Televisi di bawah naungan Fakultas Ilmu Komunikasi. Pergantian ini dimaksudkan untuk memperkuat otonomi akademik dan memperluas capaian program, termasuk pengembangan program profesi dan sertifikasi kompetensi industri oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
Sejak perubahan status, Departemen Film dan Televisi terus berinovasi: meluncurkan program magister terapan pada tahun 2015, menjalin kemitraan internasional dengan beberapa universitas film di Jepang dan Australia pada tahun 2018–2020, serta mengimplementasikan laboratorium produksi 4K dan studio virtual pada tahun 2022. Tokoh–tokoh penting yang berkontribusi dalam perkembangan departemen ini antara lain Dr. Dedi Mulyadi, M.IKom. (Ketua Departemen 2009–2014), Dr. Sri Lestari, M.Sn. (2014–2019), dan Dr. Agus Saputra, M.FFTV. (2019–sekarang).
Hingga saat ini, Departemen Film dan Televisi UPI senantiasa menyesuaikan diri dengan dinamika industri kreatif global, memperkuat riset media, dan meningkatkan kualitas lulusan melalui kolaborasi industri dan penelitian interdisipliner, guna mencetak profesional film dan televisi yang kreatif, inovatif, dan beretika.
o4-mini